Search
Close this search box.

Anak Muda Inspiratif

[spacing size=””]

Pernah dengar tentang SATU Indonesia Awards?

Sebuah penghargaan yang diselenggarakan oleh Astra Indonesia untuk mengapresiasi para pemberi manfaat bagi bangsa dan masyarakat di sekitarnya, khususnya anak muda terbaik bangsa tingkat nasional dan provinsi baik secara individu maupun kelompok.

 

SATU Indonesia Awards sendiri merupakan kepanjangan dari Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia. Karena Astra memiliki semangat yang tinggi untuk terus membangun bangsa, maka Astra beserta para anak perusahaan berkomitmen untuk mewujudkan cita – cita tersebut. Salah satu langkah nyata Astra adalah program unggulan kontribusi sosial berkelanjutan Astra yakni Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra yang tersebar di seluruh Indonesia. Nah, para penerima apresiasi SATU Awards ini nantinya akan berkolaborasi dengan program unggulan Astra tersebut.

 

Saya agak kaget juga ketika tahu bahwa SATU Indonesia Awards ini ternyata sudah diselenggarakan sejak tahun 2010. Dan yang lebih menarik bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah pendaftar. Yang artinya, semangat para generasi muda untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya tentunya sangat besar. Dan beruntungnya mereka, di usia 65 tahun ini Astra masih tetap berupaya untuk terus mengajak masyarakat luas Semangat Bergerak dan Tumbuh Bersama.

 

Dengan lima bidang yang sejalan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan dan teknologi, para calon penerima apresiasi ini akan melalui proses penjurian yang cukup ketat. Dan saya yakin, para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards ini merupakan yang terbaik dari yang terbaik.

 

Nah, ada salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards ini yang cukup menarik perhatian saya. Pertama karena dia masih muda, kedua dia masih bersekolah saat menerima apresiasi ini dan ketiga karena pencapaian yang dia raih adalah hal yang, kami para ibu – ibu, sangat butuhkan.

 

Namanya Dharma Sucipto. Dia menerima apresiasi SATU Indonesia Awards ini saat masih duduk di bangku SMA tahun 2012. Berawal dari kehilangan sang nenek karena penyakit diabetes, Dharma menjadi berpikir jauh kedepan. Dia mengkhawatirkan kesehatannya sendiri. Karena pola makannya yang cenderung kurang sehat itu mirip dengan pola makan sang nenek. Saya percaya bahwa Dharma ini pasti punya banyak cita – cita untuk masa depannya jadi dia tidak tinggal diam saat tahu bahwa dirinya juga berpotensi terkena diabetes, sungguh hal yang pantas untuk diacungi jempol.

 

Menyadari bahwa pewarna buatan, atau pengawet, dan zat adiktif lainnya yang bisa menjadi pemicu diabetes akut itu banyak terdapat di jajanan yang dijual di kantin sekolahnya, membuat Dharma terpacu untuk mengkampanyekan gerakan makan jajanan sehat.

 

Di sekolahnya, SMA 1 Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, Dharma tergabung dalam sebuah ekstrakurikuler yang kegiatannya seputar lingkungan dan pertanian. Bernama Go Green Smandry, disingkat GGS. Bukan Ganteng Ganteng Serigala ya, beda bun 😂.

Bersama temannya yang lain, Dharma memimpin mereka untuk bereksperimen membuat berbagai macam jenis jajanan sehat. Modalnya dari mana?

Ternyata pihak sekolah menyediakan lahan kosong untuk mereka budidayakan. Sebagai salah satu bentuk dukungan sekolah untuk ekstrakurikuler ini. Wah, luar biasa sekali.

Awalnya hasil panen itu hanya mereka nikmati sendiri bersama guru. Namun, ketika Dharma mengungkapkan idenya maka hasil panen kebun kecil itu mereka olah menjadi jajanan sehat tanpa pengawet dan pewarna buatan. Omzetnya ga main main loh, bisa mencapai 10 juta per bulan.

Melongo ga? Tepuk tangan yang super meriah dulu dong.

 

Dharma ini sebenarnya tidak fokus pada keuntungan saja ya, karena misi awal Dharma adalah meningkatkan kesadaran temannya agar tidak lagi mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat. Mereka ga bosan untuk bereksperimen loh, sampai akhirnya mereka mempunyai 40 jenis jajanan sehat yang mereka olah dari bahan baku yang mereka tanam sendiri. Gerakan jajanan sehat ini ia beri nama “Small Farming Food Society”. Saya sangat terkesan dengan keuletan para generasi muda ini.

 

Dan ternyata Dharma tidak berhenti di lingkungan sekolahnya sendiri, dengan dukungan pihak sekolah, Dharma berlanjut ke sekolah lain di kotanya dan mengadakan semacam penyuluhan singkat untuk mensosialisasikan gerakan makanan sehatnya itu. Meski mungkin awalnya dipandang sebelah mata karena dianggap minim pengalaman, semangat Dharma tak pernah padam. Sampai akhirnya jajanan yang mereka produksi tidak hanya dijual di wilayah Gresik, namun sampai di kota kelahiran saya, kota Malang.

 

Harganya pun ramah di kantong para pelajar, yang memang merupakan target utama mereka. Dan Dharma ini tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas makanan sehatnya dengan tidak menambahkan pewarna, pengawet ataupun perasa buatan.

 

Dharma memang pantas menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards ini, karena kegigihan dan keberadaannya yang membawa manfaat untuk masyarakat di sekitarnya. Sebagai seorang ibu, saya juga mencemaskan tentang asupan makanan anak – anak saya. Saya harap apa yang sudah dilakukan oleh Dharma dan kawan – kawan tak berhenti. Sehingga gerakan jajanan sehat terus berlanjut dan bisa sampai di kota saya tinggal sekarang, Bandung.

 

Terima kasih pada Astra yang sudah mengapresiasi anak muda seperti Dharma ini. Mari Bangkit Bersama Untuk Indonesia.

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
RECENT POSTS
ADVERTISEMENT
Scroll to Top