Untuk aku,
yang hari ini usianya bertambah satu lagi…
Selamat ulang tahun.
Hari ini aku ingin berhenti sejenak. Bukan untuk merayakan secara besar-besaran, bukan pula untuk mencari kado atau kejutan. Tapi untuk menengok ke dalam—melihat diriku sendiri dengan pelan-pelan.
Menatap perempuan di cermin yang sudah melewati banyak hal. Yang mungkin tak semua orang tahu. Tapi Allah tahu. Aku tahu.
Terima kasih ya, untuk semua yang sudah kamu hadapi sejauh ini.
Untuk pagi-pagi yang tetap kamu mulai walau malamnya hanya sebentar.
Untuk keputusan-keputusan kecil yang sering kamu ambil diam-diam—yang tak seorang pun rayakan, tapi kamu tahu itu penting.
Untuk kesabaranmu, yang bahkan tak kamu sadari adalah bentuk ketangguhan.
Aku tahu hidup ini tak selalu mudah. Tapi aku bersyukur, bahwa sejauh ini aku tidak pernah sendiri. Ada Allah yang selalu diam-diam menguatkan.
Ada tangan-Nya yang menggenggam, bahkan ketika aku tidak sempat meminta apa-apa.
Aku nggak tahu berapa lama lagi tanggal 9 Juni akan hadir untukku.
Berapa kali lagi aku bisa menuliskan “hari ini ulang tahunku” dalam doa dan catatan kecil.
Tapi selama hari ini masih ada, aku ingin mengisinya dengan yang bermakna.
Bukan dengan pesta, tapi dengan penerimaan.
Bukan dengan keramaian, tapi dengan keikhlasan.
Aku ingin hidup yang sederhana tapi damai.
Ingin hari-hari yang mungkin biasa di mata orang lain, tapi berarti di hatiku.
Aku ingin tetap jadi aku.
Yang bisa tertawa karena hal kecil.
Yang bisa bahagia hanya karena melihat anak-anak tertidur dengan tenang.
Yang mungkin tidak punya segalanya, tapi mencoba bersyukur atas apa pun yang dimiliki.
Dan aku juga ingin memeluk diriku sendiri hari ini.
Meminta maaf kalau aku pernah terlalu keras, terlalu menuntut, terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain.
Aku ingin belajar lagi mencintai diri sendiri, bukan karena sempurna, tapi karena aku tahu perjuangan apa yang sudah aku lewati.
Terima kasih ya Allah…
Untuk napas yang masih bisa kuhirup pagi ini.
Untuk orang-orang yang Kau izinkan tinggal di sisiku.
Untuk semua cinta yang Kau titipkan lewat cara-cara yang kadang tak terduga.
Di tahun baru hidupku ini, aku tidak meminta banyak.
Cukup hati yang lapang, tubuh yang kuat, dan waktu yang berkah.
Cukup kemampuan untuk terus belajar jadi lebih baik, dan keberanian untuk tetap lembut, meski dunia kadang keras.
Selamat ulang tahun ya, aku.
Terus melangkah, terus bersyukur, terus jadi dirimu yang tulus.
Hari ini bukan tentang siapa yang mengingatmu, tapi tentang bagaimana kamu memilih untuk mengingat betapa berharganya hidup ini.
Dengan penuh cinta,
Aku.